Guru Yusuf Shock, Sekolah Diliburkan

SAMARINDA –  Tewasnya Muhammad Yusuf Gajali membuat duka mendalam bagi seluruh orang yang mengenalnya. Tidak hanya orang tua pasangan Bambang Sulitiyo dan Melisari yang merasa kehilangan, namun juga Kepala Sekolah PAUD dan Tempat Penitipan Anak Jannatul Athfal Samarinda, Nurdiana.

Ditemui usai melakukan pra rekonstruksi disekolahnya, Nurdiana mengaku bahwa kejadian ini merupakan cobaan terberat bagi dirinya dan para guru di sekolah ini.

Apalagi setelah mengetahui Muhammad Yusuf Gazali ditemukan tewas di sungai. Kejadian itu tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya.

“Semua para guru disini sangat bersedih, bahkan kemarin saat mengetahui Yusuf meninggal kami semua menangis. Kebetulan semalam kami mengirimkan doa untuk Yusuf. Kami semua menangis semalam, tidak menyangka jika kejadianya seperti ini. Sebelumnya kami mengira anak ini masih hidup dan dibawa orang,” kata Nurdiana di sekolahnya Senin (9/12) pagi.

Diana mengatakan bahwa pihak kepolisian meminta untuk menceritakan kejadian sebelum anak itu hilang.

Sebelum hilang, saat itu sedang turun hujan cukup deras. Semua pintu sekolah tertutup. Di dalam sekolah ada dua guru yang menjaga 6 orang anak dan satu orang bayi.

“Saat itu yang berjaga Bunda Marlina dan Yanti. Dalam pra rekontruksi tadi diperagakan bagaimana keduanya menjaga anak-anak hingga sampai hilangnya Yusuf,” terang Diana.

Bunda Marliana menceritakan bahwa sebelum hilang, korban duduk di ujung pintu menuju kamar mandi. Disebelahnya ada Bunda Yanti yang sedang menjaga seorang bayi.

“Entah bagaimana ia keluar saat bunda Marliana pergi ke kamar mandi menyiapkan air untuk memandikan para balita. Sementara lainnya menjaga satu bayi yang sedang menangis. Saat itulah Yusuf menghilang. Kejadianya begitu cepat,  kurang dari 5 menit korban hilang. Saya sempat mengejar korban hingga ke tepi jalan, yang saat itu sedang becek karena habis hujan,” jelas Diana.

Setelah korban hilang, lanjut dia, tidak lama hujan deras mengguyur Kota Samarinda. Bahkan menyebabkan kawasan itu tergenang air setinggi 15-20 centi meter. Namun sekolah tidak terendam air, karena lokasinya cukup tinggi.

Saat itu, kata dia,  kepolisian dibantu warga dan relawan melakukan pencarian korban hingga pukul 24.00 WITA, Jumat malam. Bahkan pencarian korban dilakukan hingga radius 1 kilometer. Namun korban tidak ditemukan.

“Saat itu kami menduga anak ini telah dijemput seseorang, namun kami tidak mengetahui siapa yang menjemputnya,” kata Diana.

Namun setelah 16 hari hilang, Yusuf akhirnya ditemukan dalam kondisi sangat mengenaskan. Hal itu membuat para pengajar semua shock.

“Akhirnya kami memutuskan untuk beristirahat dahulu hingga waktu tidak ditentukan. Dan akan buka kembali setelah siap. Meski kami tahu, orang tua siswa sangat mengharapkan kami tetap buka. Bahkan Pak Kanit Reskrim sudah meminta kami melanjutkan operasional, karena penyidikan di sekolah ini telah selesai. Kasihan anak-anak yang sekolah jika terlalu lama libur,” kata Diana. (maman)

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker