SAMARINDA – Polresta Samarinda menggelar pra rekonstruksi kasus tewasnya Muhammad Yusuf Gazali (4), balita malang yang hilang ditempat Penitipan Anak dan Sekolah Pendidikan Usia Dini (PAUD) Jannatul Athfal Jalan AW Syahranie Samarinda, sejak 22 November lalu.
Pra rekonstruksi digelar di Tempat Penitipan Anak dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Jannatul Athfaal di Jalan AW Syahranie Samarinda, Senin (9/12) pagi.
Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Damus Assa mengatakan bahwa rekonstruksi ini dilakukan untuk melihat kembali kronologis hilangnya Muhammad Yusuf Gazali dari sekolahnya.
Seluruh ruangan di sekolah diperiksa petugas hingga parit lokasi diduga korban terjatuh sebelum hilang. Bahkan dalam pra rekontruksi, petugas menyisiri parit sejauh 3 km untuk melihat kondisi parit sekaligus mencari organ tubuh yang kemungkinan masih ada di sekitar TKP.
“Kita mau lihat bagaimana kejadiaan yang menyebabkan korban hingga hilang, dan kemudian ditemukan tewas kemarin,” kata Damus usai kegiatan pra rekonstruksi.
Sejak ditemukan, lanjutnya, para penyidik sudah melakukan penyisiran di saluran drainase di TKP hingga lokasi penemuan.
“Semua data kita kumpulkan untuk nantinya disimpulkan, apakah korban yang ditemukan tewas akibat tindakan kriminal atau terseret air banjir saat itu,” jelasnya.
Damus mengaku belum mendapatkan hasil pemeriksaan visum korban dari tim medis.
Sebelumnya polisi berhasil mengungkap identitas jasad balita yang ditemukan tanpa kepala di parit besar di RT 30 Gang Antasari 2 Samarinda Ulu, Minggu (8/12) pagi.
Yusuf merupakan balita yang dikabarkan hilang pada 22 November 2019 lalu saat dititipkan orangtuanya ke sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Jannatul Athfaal, Jalan AW Syahrani, Kecamatan Samarinda Ulu atau 3 km dari lokasi penemuan jasad korban.
Saat ditemukan, selain tidak memiliki kepala, kulit perut korban ditemukan terbuka, tanpa ada organ dalam tubuh balita malang ini. Tangan dan kaki korban juga terlihat patah di beberapa bagian. (maman)
