SAMARINDA – Gara-gara rapid test menunjukkan hasil reaktif, sebanyak 7 penumpang Kapal Motor (KM) Adhitiya tujuan Samarinda-Pare-pare di Pelabuhan Samarinda gagal berangkat pada Kamis (11/6).
Akhirnya, 7 penumpang tersebut diminta melakukan isolasi mandiri di rumah. Mereka tidak mendapatkan rekomendasi untuk melakukan perjalanan ke Pare-pare, Sulawesi Selatan.
“Dari 400 lebih penumpang, 7 penumpang tidak bisa berangkat, karena hasil tes kesehatanya menunjukan hasil reaktif. Kita tidak bisa berbuat apa-apa, karena ini menyangkut protokol kesehatan dan untuk keamanan bersama,” tegas Kepala Kantor Cabang PT Afta Trans, Ferzha, Kamis (11/6).
Dia menjelaskan, bahwa keberangkatan kapal mengalami penundaan hingga 2 jam. Seharusnya KM Adhitiya berangkat ke Pare-pare pukul 14.00 WITA.
“Kapal ini harusnya sudah berangkat menuju Pare-pare pukul 14.00 WITA, tetapi banyaknya surat keterangan kesehatan dan rapid test yang harus diperiksakan ke Kantor Kesehatan Pelabuhan Kota Samarinda, maka waktu keberangkatan kapal ditunda, dan baru bisa berangkat pukul 16.00 WITA,” jelas dia.
Ferzha berharap pemerintah bisa memberikan keringanan biaya pemeriksaan rapid test bagi para penumpang kapal laut, karena umumnya ekonomi mereka lemah.
“Mana mungkin para penumpang bisa membeli tiket kapal, jika harga rapid tesnya lebih mahal dari harga tiket,” kata Firzha.
Sementara itu, petugas kesehatan Kawasan Pelabuhan di Dermaga Pelabuhan Samarinda Gustiansyah mengatakan bahwa hasil pemeriksaan rapid test merupakan salah satu syarat wajib penumpang yang ingin melakukan perjalanan keluar Kaltim.
“Untuk keberangkatan, kita melakukan pengawasan lumayan ketat. Jika kita temukan pasien yang hasil tesnya reaktif, maka akan dilakukan dilakukan pemeriksaan ulang, dengan melibatkan Dinas Kesehatan Kota Samarinda,” kata dia. (maman)