
SAMARINDA – Video Pilar 3 Jembatan Mahakam di Samarinda kembali ditabrak ponton pengangkut batu bara pada Jumat (23/12/2022) pagi viral di media sosial (medsos). Video berdurasi 3 menit 51 detik itu diduga direkam salah satu pengunjung hotel di samping Jembatan Mahakam.
Apabila dari hasil penelitian Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim menemukan kerusakan permanen pada Pilar 3 dan membahayakan aktifitas kendaraan, maka jembatan yang sudah berumur 30 tahun ini terancam ditutup,
Diketahui, Jembatan Mahakam tersebut dibangun sekitar tahun 1982 dan diresmikan Presiden Soeharto pada Agustus 1986. Jembatan tersebut dibangun oleh PT Hutama Karya (Persero), dengan panjang 400 meter, lebar 10 meter dan tinggi sekitar 5 meter di atas permukaan aspal.
Kejadian tertabraknya jembatan itu membuat petugas Polairud Kota Samarinda melakukan penyelidikan. Sebanyak 6 orang telah diperiksa, termasuk nahkoda kapal Tugboat (TB) Mitra Anugerah 1 dengan diassist oleh TB Herlin 19.
Sebelumnya TB Mitra Anugerah 1 dengan diassist TB Herlin 19 sedang mengarahkan ponton Apol 3017 melintas di bawah Jembatan Mahakam. Tiba-tiba ponton berukuran 300 feet dengan muatan 7.500 ton batu bara itu tidak bisa dikendalikan dan langsung menabrak Pilar 3 Jembatan Mahakam. Kejadian tersebut membuat orang di sekitar jembatan berteriak.
Petugas kepolisian Polairud Polresta Samarinda langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP), untuk melakukan pengecekan bersama petugas dari satuan Kerja Perangkat Daerah Tugas Perbantuan (SKPD-TP) BBPJN Kaltim).
Ahli Bangunan (Struktur) dan Jembatan (HAKI-ACI) Aco Wahyudi Efendi mengatakan bahwa Pilar 3 Jembatan Mahakam Samarinda yang tertabrak tongkang bermuatan batu bara akan dilakukan pemeriksaan, untuk mengetahui seberapa parah kerusakan jembatan. Dan, pemeriksaan tersebut memerlukan waktu. Apalagi Jembatan Mahakam saat ini sudah berumur lebih 30 tahun.
“Umurnya sudah 30 tahun, pasti terjadi penurunan kualitas. Terhadap kualitas lain juga akan berkurang. Nanti Bpile Slabnya kita periksa,” kata dia, kemarin.
Sementara itu, tertabraknya Jembatan Mahakam itu membuat anggota DPRD Kaltim Sapto Setyo Pramono meradang. Dia meminta kapal penabrak jembatan tersebut diberi sanksi tegas.
“Jadi bisa melihat kerusakan-kerusakan di dalam beton ya, artinya dari sisi sekangnya, mulai dari parewedelnya, apakah yang didalam itu ada yang rusak atau gimana. Apakah itu cuma selimutnya saja atau gimana kan nanti dari pihak ahlinya bisa menyimpulkan, apakah ditutup sementara atau masih aman,” cetus dia.
Sedangkan Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli mengatakan saat ini pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi soal kejadian tersebut.
Soal keeamanan jembatan pasca di tabrak ponton pengangkut batu bara, Kombes Pol Ary Fadli siap membuat rekayasa jalan untuk memastikan pengguna jalan yang ingin melintas tidak terganggu.
“Pasti kita akan tunggu hasinya nanti. Kalau rekan-rekan teknis menyampaikan harus ditutup, maka kita akan menyiapkan alternatif untuk rekayasa lalulintas. Biar rekan-rekan lalu lintas yang akan mengalihkan,” kata dia. (man)