SAMARINDA – Kota Samarinda sebagai salah satu kota penyangga ibukota negara (IKN) Nusantara terus melakukan pembenahan, baik fisik maupun non fisik seperti SDM hingga urusan sosial untuk mempersiapkan diri ketika IKN RI sudah berpindah di Kaltim.
Samarinda sebagai segitiga IKN, tentu menyiapkan segala sesuatunya. Agar Samarinda benar-benar berubah wajahnya, menjadi kota nyaman dihuni masyarakat. Termasuk mengantisipasi urbanisasi.
Komisi IV DPRD Samarinda Sri Puji Astuti mengatakan bahwa kesiapan masyarakat Kota Samarinda belum maksimal menyambut IKN.
“Iya karena apa masyarakat itu terbiasa pemerintah punya program baru ikut , tapi kalau pemerintahnya diam-diam saja, ya sudah diam,” ungkapnya.
“Yang ini yang harusnya memangnya kita giatkan baik melalui kepedulian. Sekarang sih patutnya mereka bisa melalui pendidikan kan ada yayasan-yayasan yang di didirikan oleh masyarakat. Ttetapi jangan lupa aturan yang penting itu sebenarnya regulasi pusat bisa diimplementasikan di daerah nanti diikuti dengan Perda dan SK Walikota serta lainnya,” kata dia.
Puji mengimbau pemerintah bekerja lebih keras lagi. Supaya masyarakat percaya dengan program-program pemerintah. Salah satunya pembangunan Probebaya untuk menyiapkan SDM.
“Walaupun hanya 30%. Disitu partisipannya sudah ada mengajak masyarakat untuk giat jangan malas. Malas bergerak maupun malas berpendapat” ujarnya
Dia menyampaikan, paling penting kesiapan Kota Samarinda mulai dari kesiapan insfratruktur. Dan yang paling utama regulasi.
“Kedepannya bisa tidak mengikuti regulasi pusat untuk anggarannya, kalo anggaranya bagus dan tersedia sdmnya juga otomatis akan ikut naik,” tuturnya
Ia mengungkapkan, IKN akan membawa dampak positif bagi Kota Samarinda. Salah satunya, pembangunan yang akan menguntungkan. Retapi, dibalik dampak positif akan ada dampak negatifnya yaitu taraf hidup pastinya akan naik.
“Kita siap terhadap dampak negatifnya. Berarti kemiskinan bisa nambah dong, kan penduduknya makin banyak berarti sekolah harusnya di tambah SDM-nya juga,” ucap dia. (ADV)