Banjir, Petani di Samarinda Alami Kerugian

SAMARINDA –  Ratusan hektare lahan pertanian warga di Desa Belimau Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara hingga Senin (13/1) pagi masih terendam air. Dikarenakan, limpahan air dari Bendungan Benangan Samarinda, Kalimantan Timur.

Alhasil, para petani mengaku mengalami kerugikan hingga ratusan juta rupiah.  Alasanya, air telah menggenangi 245 hektare lahan pertanian yang baru saja ditanami padi, jagung dan Lombok. Ketinggian air yang menggenangi lahan mencapai 70 cm.

Beberapa petani berusaha menyelamatkan traktor yang awalnya disiapkan untuk membuka lahan pertanian. Mereka khawatir traktor ini tenggelam seperti banjir yang terjadi akhir November lalu.

Sejumlah petani mulai menyelamatkan bibit tanaman padi mereka dari genangan air. Mereka khawatir akibat banjir membuat kerugian yang mereka derita semakin banyak.

Banjir yang terjadi di awal Januari telah menambah beban kerugian petani.  Pasalnya, awal Desember lalu, mereka sudah mencoba menanam padi. Namun, karena banjir, bibit yang mereka tanam menjadi rusak. Dan mereka gagal menanam.

Kejadian ini kembali terulang saat ini. Padahal, sebelumnya mereka mengira bulan Januari sangat cocok untuk menanam padi.

Salah satu peteni, Ponidi mengaku telah mengeluarkan uang untuk membeli bibit, membayar ongkos tanam, menyewa traktor,  hingga membeli pupuk di sawahnya. Namun, akibat genangan air,  semuanya hilang tanpa jejak.

“Ya, banjir itu kayaknya mendandak. Kemarin kan panas, 2 -3 hari gak ada hujan. Tiba-tiba hujan dua malam ini. Dan, langsung banjir. Jadi gak bisa nanam. Ibaranya, ditahan dulu di penyemaiaan. Yang jelas rusak dan modal hilang,” ungkap Ponidi, Senin (13/1).

Hal senada disampaikan Didik, petani lombok dan jagung di Samarinda.  Dia mengalami kerugian cukup besar. Karena tanaman lombok yang telah ditanam menjadi layu dan busuk. Padahal saat ini, harga lombok dipasaran cukup tinggi.

Selain Lombok, Didik juga mengaku mengalami kerugian akibat bibit jagung yang baru saja ditanam juga hilang terendam banjir.

“4 bungkus. Ya, cuma bibitnya aja 400.  Asalnya belum mupuk, kalau sudah mupuk gak tahu lagi sudah,” ungkap dia.

Diketahui, hujan pada Sabtu (11/1/) dini hari hingga siang membuat sejumlah kawasan di Kota Samarinda terendam. Bahkan hingga Senin (13/1) siang,  genangan air akibat melimpahnya air Bendungan Benangan membuat sejumlah kawasan seperti Muang Ilir, Perumahan Bengkuring dan Griya Mukti ketinggian air masih terus meningkat.  (maman)

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker