Gara-gara Banjir, Perekonomian Samarinda Terganggu

SAMARINDA – Banjir di Kota Samarinda, Kalimantan Timur semakin meluas.  Hingga Rabu pagi (15/1), banjir merendam sekitar 4.000 rumah di 4 Kecamatan. Aktivitas perekonomian di Samarinda mulai terganggu, akibat sejumlah ruas jalan protokol di Samarinda lumpuh, karena tidak bisa dilalui kendaraan.

Sejumlah kendaraan harus hati-hati jika melintasi genangan air. Beberapa kendaraan bahkan terpaksa memilih memutar balik.

Wakil Kepala Satuan Lalulintas (Wakasatlantas) Polresta Samarinda AKP Noordhianto mengatakan akibat genangan air, sejumlah kendaraan terpaksa memutar arah. Dampaknya, kemacetan terjadi dimana-mana. Sejumlah jalan alternatif dipenuhi kendaraan roda dua dan empat.

Untuk mengantisipasinya, kata dia,  Polresta Samarinda menempatkan anggotanya di titik-titik yang berpotensi mengalami kemacetan.

“Ya,  ada beberapa kawasan terendam banjir maupun genangan, otomatis terjadi perlambatan percepatan. Dampaknya terjadi kepadatan lalu lintas,” ungkap dia, kemarin.

Sementara itu, genangan juga terjadi di Perumahan Bengkuring Samarinda.  Sekitar 1.930 jiwa atau 598 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir. 5 hari terakhir. Ketinggian air saat ini berkisar 60-80 cm. Warga yang ingin beraktivitas harus melintasi banjir. Sementara itu untuk menjaga keselamatan anak-anak,  sekolah di Perumahan Bengkuring diliburkan. Anak-anak dibiarkan bermain di sekitar rumah mereka.

Bahkan, lanjut dia, ketinggian air terus bertambah. Hal ini membuat warga mulai mengungsi ke tempat yang tidak terdampak atau bermukim di rumah kerabat mereka yang berada di lokasi lain.

 “Hujan mulai jam 2 malam sampai besok sorenya. Dan lanjut lagi malam. Kalau sebagian teman-teman banyak mengungsi ke tempat keluarganya,” kaya salah satu warga RT 40 Perumahan Bengkuring Samarinda, Yusri.

Sementara itu, untuk meringankan beban warga yang terdampak banjir, sejumlah warga dan relawan   mendirikan posko bantuan. Sayangnya, distribusi logistik untuk membantu korban belum tersedia.  

Sejumlah warga Bengkuring mengaku bahwa banjir yang kerap melanda Perumahan Bengkuring diakibatkan arus Sungai Karang Mumus tidak lancar hingga ke Sungai
Mahakam.

“Menyempitnya Sungai Karang Mumus di wilayah Pasar Segiri membuat air dari hulu sungai Karang Mumus yang cukup banyak mengalami penyumbatan di sekitar pasar. Nah, kalau bisa di daerah sana itu agar dibersihkan. Supaya air dari sini bisa lancar turun,” ungkap warga Perumahan Bengkuring lainnya, Fadli.

Sementara itu, Pemkot Samarinda melalui BPBD Kota Samarinda kehabisan perahu karet di wilayah banjir. Berdasarkan data BPBD Kota Samarinda, saat ini  terdapat ribuan rumah terendam air hingga 1,3 meter tersebar di Kelurahan Sempaja Timur dan Kelurahan Sempaja Utara di Kecamatan Samarinda Utara. Lalu, Kelurahan Gunung Lingai dan Kelurahan Temindung Permai di Kecamatan Sungai Pinang. Kemudian, Kelurahan Sidodadi di Kecamatan Samarinda Ulu dan Pelita 5 di Kecamatan Sambutan. (maman)

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker