SAMARINDA – Seiring ditetapkan Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, maka Samarinda sebagai salah satu kota penyangga, mesti mempersiapkan diri sejak dini. Khususnya, bagaimana mengelola sampah yang tepat.
Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan penduduk di Kaltim, terutama Kota Samarinda. Sebab, saat ini sampah di Samarinda yang diangkut setiap hari mencapai 600 ton, dengan jumlah penduduk sekitar 800 ribu jiwa.
“Sekarang saja sampah yang diangkut setiap harinya mencapai 600 ton. Itu dengan jumlah penduduk 800 ribu jiwa. Nah, itu mengantisipasi lonjakan penduduk dampak dari pemindahan IKN ke Kaltim, maka Pemkot mesti mempersiapkan diri sejak dini bagaimana mengelola sampah yang tepat. Jangan sampai dikemudian hari akan jadi masalah, yang sulit ditangani,” ucap Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda Novan Syahronny Pasie, kemarin.
Diketahui, Kota Samarinda dibawah kepemimpinan Andi Harun-Rusmadi telah berhasil meraih Sertifikat Adipura Kategori Kota Besar dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Selasa (28/2/2023) lalu.
Novan Syahronny Pasie menyampaikan keberhasilan Samarinda meraih Sertifikat Adipura Kategori Kota Besar mesti menjadi spirit baru untuk melakukan pembenahan. Terutama, bagaimana mengelola sampah yang tepat. (ADV)