Tahun 2023, Proyek RPH Samarinda Ditargetkan Mulai Jalan

5 / 100

SAMARINDA –  Wali Kota Samarinda Dr H Andi Harun menargetkan tahun 2023 program pengembangan Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Samarinda di Kelurahan Tanah Merah jalan poros Samarinda-Bontang bisa segera dimulai pekerjaan fisiknya.

Hal ini disampaikan Andi Harun dalam Workshop Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan RPH Kota Samarinda di Ruang Rapat Mangkupelas, Balaikota Samarinda, Kamis (6/10/2022).

“Saya akan push ini langsung, fisiknya harus dimulai tahun 2023. Minimal sudah ada tahapan awal fisiknya di tahun 2023. Dan, master plannya tahun ini harus selesai. Saya berharap betul kepada Bappeda, BPKAD, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, fisiknya sudah bisa berjalan di 2023 dan bisa saja fisiknya berlanjut lagi di tahun 2024,” ungkap Andi Harun.

Andi Harun meminta semua leading sektor saling bekerjasama dan berkolaborasi dengan pihak terkait, untuk berupaya mengoptimalisasikan RPH ini, dengan tetap mempertimbangkan segi perspektif konsultan, penataan ruang, estetika, lingkungan dan lainnya.

Andi Harun menyampaikan bahwa kebutuhan daging sapi di Samarinda masih banyak di pasok dari luar Kalimantan Timur, yakni mencapai 73,13 persen dari total 11.066 ton. Sementara kebutuhan di Samarinda mencapai 1.200 ton atau setara 12.000 ekor sapi per tahunnya. Dan, distribusi sapi lokal hanya mampu memenuhi 26,8 persen kebutuhan saja.

“Melihat kondisi geografis dan proyeksi sektor ekonomi, Kota Samarinda memiliki potensi yang sangat baik bagi bisnis penggemukan sapi yang dijalankan secara tepat, cepat, dan efisien. Dibandingkan dengan mendatangkan sapi dari luar, pembudidayaan sapi dan ternak di Kota Samarinda akan memangkas lebih dari 50 persen biaya transportasi dan biaya lain-lain. Bahkan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan daging kota Samarinda, tapi juga menjadi penyedia kebutuhan kabupaten/kota di Kaltim,” imbuhnya.

Andi Harun optimis Samarinda mampu membangun RPH terpadu, dan modern, serta dikelola secara profesional di atas lahan seluas sekitar 22 hektar.

Pengembangan RPH ini, akan dilengkapi fasilitas lengkap dari hulu ke hilir, sehingga mampu memenuhi manfaat, diantaranya suplai kebutuhan daging bermutu, halal, dan higienis bagi masyarakat Kalimantan Timur dan sekitarnya, berkontribusi pada kebutuhan daging bagi Ibu Kota Negara dan sebagai Public servicess dan sekaligus sumber PAD (melalui rest area, urban farming, ekowisata, dan lainnya).

“Kemudian juga menjadi pusat Industri Daging dan Olahannya yang terpadu, modern dengan teknologi bertaraf Internasional, menjadi pusat percontohan, edukasi dan pelatihan RPH berstandar Internasional yang berbasis kompetensi di Indonesia,” jelas dia.

Menurut dia, RPH ini juga sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan dan swasembada daging, dan menjawab tantangan global terhadap krisis pangan dari sektor bahan pangan asal hewan.

Sebelumnya narasumber dari Yogyakarta drh Sony Handoko memaparkan konsep pengembangan RPH modern berskala internasional.

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Endang Liansyah menyampaikan pengembangan RPH ini akan menjadi yang terbaik di Indonesia dan menjadi kebanggaan Kota Samarinda. (ADV)

Show More

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker