Pelajar Samarinda Reaktif Covid-19, Ibunya Nangis di Pos Penyekatan

SAMARINDA – Seorang pelajar berinisial Af (15)  di Samarinda ditemukan reaktif Covid-19 usai menjalani pemeriksaan tes swab antigen secara acak saat ingin melintasi operasi penyekatan di Jalan Dwikora Palaran, Samarinda, Selasa (13/7/2021).

Alhasil, pelajar tersebut mesti menjalani pemeriksaan lanjutan tes swab PCR di Laboratorium Kesehatan Kota Samarinda.

Mengetahui anaknya dibawa ke Laboratorium Kesehatan Kota Samarinda, ibunya berinisial Zu (32) warga Jalan Mas Penghulu menangis didepan petugas kesehatan dan aparat kepolisian di Pos Penyekatan.

Operasi penyekatan di Jalan Dwikora Palaran yang dilaksanakan Tim Gabungan dari TNI/Polri dan Pemerintah Kecamatan Palaran tersebut untuk menekan angka penularan Covid-19 di Kecamatan Palaran.

Dalam operasi dan pemeriksaan swan antigen secara acak tersebut ditemukan 2 orang hasilnya reaktif. Yakni, Af dan AH (31) warga Palaran. Keduanya dibawa menggunakan mobil ambulan ke Laboratorium Kesehatan Samarinda untuk menjalani pemeriksaan lanjutan swab PCR.

Zu mengaku anaknya Af tidak pernah keluar rumah. “Hari ini (Selasa, 13/7/2021) dia keluar rumah karena akan mengikuti belajar mengajar di SMK Kecamatan Palaran. Saya tidak tahu kok bisa positif. Dia loh tidak pernah kemana-mana,” kata dia.

Sementara itu, Camat Palaran Suharso mencoba menenangkan Zu, ibu dari Af yang menangis melihat anaknya dibawa mobil ambulan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan di Laboratorium Kesehatan Samarinda.

Dia  mengatakan bahwa wilayah Palaran masuk zona merah penyebaran Covid-19. Sehingga langkah sampling acak dilakukan untuk memetakan kawasan yang terdapat pasien Covid-19.

“Kegiatan sampling ini juga shock terapi agar mau tetap berada di rumah saja. Secara psikologis kita pahami ketika anggota keluarga itu mengalami sakit. Bahkan ini sakitnya bukan sakit biasa. Kebetulan Covid ini sesuatu yang menakutkan. Wajar kalau orang tuanya takut, khawatir shock gitu yah. Tapi sekali lagi,  kita perlu melakukan pendekatan psikologis kita di situasi seperti itu,” jelas dia.

Sedangkan Wakapolsek Palaran Iptu ABaihaki mengatakan bahwa pos penyekatan di simpang empat Jalan Dwikora itu untuk mengatur keluar masuk warga Kota Samarinda, khususnya di Kecamatan Palaran saat masa PPKM Diperketat.

“Pengendara yang tidak memiliki kepentingan, yang masuk dan keluar Kota Samarinda tidak diberi toleransi,  karena Palaran menjadi zona merah Covid-19 pada dua hari terakhir ini.

Untuk itu, kita lakukan di penyekatan. Semua kita putar balik.  Dari balikpapan yang tidak dilengkapi surat swab antigen, kita putar balik. Sebaliknya yang dari Samarinda ke Balikpapan pun kita putar balik kalau tidak membawa surat swan antigen non reaktif.  Termasuk warga Samarinda di luar Kecamatan Palaran yang akan masuk akan kita putar balik,” tandas dia. (maman)

Show More

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker