Kabut Asap, Driver Taksi Bandara Mengeluh

SAMARINDA – Kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla), bukan hanya berdampak terhadap aktifitas transportasi penerbangan, tetapi juga berdampak pada transportasi darat, khususnya pengemudi angkutan di bandara.

Banyak pengemudi (driver) taksi bandara mengeluh, karena sudah tiga hari ini tidak mendapatkan penumpang, sehingga tidak memperoleh penghasilan.

Aktifitas penerbangan di Bandara APT Pranoto Samarinda, Kalimantan Timur terpaksa ditutup, karena kabut asap semakin pekat dan mempengaruhi jarak pandang.

Sukirman, salah satu pengemudi angkutan bandara mengaku saat penerbangan dialihkan dari Bandara APT Pranoto Samarinda ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, mereka tidak memasang tarif berlebih untuk mengantar penumpang ke Balikpapan.  Mereka hanya membantu penumpang yang saat ini tidak bisa berangkat dari Bandara APT Pranoto.

“Ini malahan sedih ya, ada kejadian seperti ini. Enggak,  tidak dinaikan, masih saja, kadang ada dibawah. Kita kasihan juga kan. Kita tidak mengambil keuntungan,” ungkap dia, kemarin.

Sementara itu, Bayu Rianda, pengemudi taksi bandara lainnya mengaku sejak penutupan bandara di Samarinda akibat kabut asap, pendapatanya jauh menurun.  Tidak adanya penerbangan, membuat mereka hanya bisa menunggu bandara dibuka kembali.

“Ya, untuk pendapatan para supir terus terang prihatin, karena berkurang. Bahkan, tidak ada pendapatan sama sekali. Ya, nunggu penumpang keluar kota saja, siapa tahu ada penumpang lepas yang ingin pergi ke Balikpapan,  kami bisa handle,” kata dia.

Diketahui,  akibat kabut asap yang melanda Kota Samarinda, penerbangan di Bandara APT Pranoto telah dihentikan sejak Senin (16/9) lalu. Seluruh penerbangan dialihkan ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.  (maman)

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker