SAMARINDA – Pemerintah Kota Samarinda memutuskan akan memberikan izin 4 sekolah di pinggiran kota Samarinda melakukan pembelajaran tatap muka. Pertimbangannya, 4 sekolah itu belum memiliki jaringan internet dan status bebas Covid-19.
Sekolah yang sudah mendapatkan izin melaksanakan pembelajaran tatap muka, yakni SMP Negeri 42 di Desa Berambai Kecamatan Samarinda Utara. Sebanyak 66 pelajar SMP Negeri 42, pada Senin (8/3/2021) pagi sudah mulai masuk sekolah.
Para siswa terdiri dari kelas 7 dan 9. Mereka bisa melakukan pembelajaran tatap muka, karena SMPN 42 menjadi satu satunya SMP Negeri yang diberikan izin belajar tatap muka di masa pandemi Covid-19.
Satu per satu para siswa diperiksa suhu tubuh dan mencuci tangan sebelum masuk ke ruang kelas. Mereka duduk secara terpisah sesuai aturan yang ditentukan Satgas Covid-19.
Kepala SMPN 42 Rizal mengatakan bahwa pembelajaran tatap muka ini menjadi harapan orang tua siswa SMPN 42 di Berambai. Dan, latar belakang pendidikan orang tua dan akses internet menjadi alasan mereka meminta pembelajaran tatap muka.
Satu kelas hanya diisi 50 persen jumlah siswa. Sehingga proses belajar di bagi 2 shift, dengan durasi pertemuan hanya 2 jam.
“Karena di Berambai ini kan daerah terpencil. Di Berambai tidak ada yang sakit Covid, makanya orang tua menginginkan harus tatap muka. Dan, kami juga ingin tatap muka, karena jaringan tidak ada,” kata dia, Senin (8/3/2021).
Sementara itu, salah satu siswa Kelas 7 SMPN 42 Mariani mengatakan bahwa pelajaran tatap muka menjadi harapanya. Karena sejak masuk SMP, dirinya tidak pernah menikmati sekolah secara normal di SMPN 42.
Menurut dia, jaringan internet susah diakses dirumahnya. Sehingga harus berjalan sekitar 2-3 kilometer menggunakan kendaraanya untuk mencari signal.
“Kalau disini gak ada jaringan, jadi saya cari sampai dipunca. Dan, gak ngerti kayak gak ngerti. Saya kesulitan memahami pelajaran melalui sistem online,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda Asli Nuryadin mengatakan bahwa dibukanya sekolah tangguh di SMPN 42 merupakan upaya ujicoba belajar di masa pandemi. Dan, beberapa aturan protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan hingga dipastikan penyebaran Covid-19 tidak terjadi di sekolah.
“Kebijakan ini sebenarnya tidak mewajibkan. Jadi orang tua yang keberatan tidak masalah, tapi alhamdulillah beberapa sekolah itu 100 persen orang tuanya mendukung. Diharapkan ini nanti menjadi kebiasaan, seperti yang disampaikan Pak Walikota. Tapi, tetap kita mengedepankan protokol kesehatan,” kata dia.
Sekolah tatap muka di Samarinda akan dilakukan secara bertahap. Setiap minggu akan dilakukan uji coba sekolah tatap muka. Terutama di sekolah-sekolah yang tingkat penyebaran Covidnya tidak ada . Sehingga pada Juli mendatang, seluruh sekolah di Samarinda sudah bisa melakukan pembelajaran tatap muka. (maman)