
SAMARINDA – Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi menghadiri launching Kios Sigap (Siap Jaga Harga dan Pasokan) di Pasar Segiri oleh Pejabat Gubernur Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, Akmal Malik, Minggu (3/3/2024) pagi tadi.
Kios Sigap merupakan inisiasi Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk membantu mengendalikan inflasi di daerah.
Menurut Rusmadi, Pemkot Samarinda mengapresiasikan dan memberi pengharagaan yang tinggi atas inisiasi Pemerintah Provinsi kaltim membangun Kios Sigap ini.
“Semoga kehadirannya bisa ikut menjaga kestabilan harga jelang bulan suci Ramadan dan Idul Fitri,” ungkapnya.
Dia menjelaskan Pemkot Samarinda juga terus melakukan upaya menjaga inflasi daerah. Hingga saat ini masih terus terkendali yang dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik diposisi 6,58 persen.
“Perlu kami laporkan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Samarinda sudah melakukan high level meeting, dalam menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok. Langkah yang harus kami lakukan dengan menjaga ketersedian stok, seperti beras agar tetap aman hingga posisi 6 bulan kedepan. Begitu pun minyak goreng dan tepung aman hingga bulan April,” ucap dia.
Termasuk kata daia, posisi daging beku. Berdasarkan info dari Bulog dalam waktu dekat akan datang sebanyak 28 ton. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi masuk moment bulan Ramadan dan Idul Fitri supaya tetap terjaga.
“Pemkot juga telah menyalurkan bantuan pangan terhitung dari Januari, Februari dan persiapan di bulan Maret untuk 25.900 masyarakat penerima manfaat. Dan juga sudah dilakukan upaya operasi pasar murah dan bazar ikan,” jelas dia.
Sementara, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik mengapresiasi inovasi Kios Sigap yang merupakan pertama di Indonesia. Sebab inflasi terus menjadi perhatian bagi seluruh pihak.
“Persoalan inflasi terus menjadi perhatian bagi seluruh pihak, kita tidak bisa memandang inflasi persoalan distribusi saja,” ujar Akmal Malik.
Ia menjelaskan bahwa membangun keseimbangan harga tidak mudah, tetapi pemerintah berkewajiban menjaga agar masyarakat mendapatkan harga yang sesuai kemampuan. Karena itu, untuk mengendalikan inflasi, perlu dilakukan upaya untuk mendobrak produksi.
“Kita harus bisa mendobrak produksi, dan tentu kita harus memposisikan ini secara proporsional. Kita harus main power di sisi produksi,” kata dia. (ADV)