TENGGARONG – Presiden RI Joko Widodo menghubungi anak-anak dari almarhum Ali Yusni dan Deasy Setiawati, yang meninggal dunia akibat Covid-19 di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Rabu (28/7/2021).
Dalam pembicaraan selama 5 menit itu, Arga anak kedua dari pasangan Ali Yusni dan Deasy Setiawati itu berkesempatan menerima telpon orang nomor satu di Indonesia.
Arga mengucapkan terima kasih atas apa yang telah diberikan pemerintah. Dan, berharap cita-citanya menjadi polisi bisa terwujud.
Di kesempatan itu, Arga mewakili kakak dan adik-adiknya berbicara langsung dengan Presiden RI Joko Widodo melalui telewicara bersama Bupati Kutai Kartanegara Edi Darmansyah, Kapolres Kutai Kartanegara AKBP Arwin Amri dan Dandim 0906 Tenggarong Letkol inf Charles Alling.
Dalam telewicara itu, hadir juga Arya anak pertama almarhum dan Andini anak bungsu almarhum. Sementara, Abay, anak ketiga almarhum tidak dihadirkan, karena masih belum mengetahui orang tuanya meninggal dunia. Dan kondisi kesehatanya juga masih belum 100 persen membaik.
Jokowi menghubungi tiga anak korban Covid-19 itu sekitar pukul 10.00 WITA. Jokowi langsung menelpon melalui video call lewat handphone Bupati Kukar Edi Damansyah. Kemudian diserahkan ke Arga. Pembicaraan berlangsung selama sekitar 5-7 menit.
Dalam video call tersebut, Presiden Jokowi menanyakan keadaan Arga dan ketiga saudaranya, sambil mengucapkan belasungkawa atas kabar duka yang menimpa keluarganya.
Jokowi juga menguatkan anak-anak tersebut dengan memberikan semangat dan menitip salam kepada saudara-saudara Arga.
“Kondisi Arga gimana, sehat? Semoga amal ibadah ibu dan ayah diterima di sisi Allah SWT. Semoga Arga dan ketiga saudaranya diberi ketabahan ya,” kata Jokowi.
Jokowi juga menanyakan ke Arga, apakah kakak dan adiknya sempat terpapar Covid-19 ? Dan Arga membenarkan bahwa kakak dan adiknya terkena Covid-19. Namun saat ini sudah sembuh.
Menariknya, Jokowi menanyakan apa lagi yang bisa dibantu oleh pemerintah. Dan, anak kelas 8 di salah satu pesantren di Kutai Kartanegara ini mengatakan ingin menjadi polisi.
“Saya ingin menjadi polisi Pak Presiden,” kata Arga yang disambut tawa Presiden, sejumlah keluarga dan pimpinan daerah yang menghadiri telewicara di rumah nenek Arga Jalan Tenis Lapangan Tenggarong Kutai Kartanegara.
Jokowi juga meminta anak-anak korban Covid-19 tersebut, agar berhati-hati dan terus belajar untuk meraih cita-citanya.
Presiden RI Jokowi memberikan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 25 juta kepada anak pasutri tersebut melalui rekening Arga.
Arga mengaku senang dan bahagia mereka mendapatkan perhatian dari Presiden. “Senang sekali dan terima kasih buat Pak Presiden atas bantuan biaya sekolah, perhatianya untuk kami,” katanya.
Sementara itu, Bupati Kutai Kartanegara Edi Darmansyah menyerahkan bantuan dari Presiden RI. Dia memastikan semua kebutuhan anak-anak itu sudah terpenuhi.
“Tetap kuat dan sabar menghadapi cobaan ini. Insya Allah bersama kesulitan ada kemudahan. Ini bagian dari keyakinan kita. Kita juga memberikan bantuan pendidikan sampai ke Perguruan Tinggi,“ kata Edi Darmansyah.
Sementara itu Kapolres Kutai Kartanegara AKBP Arwin Amri mengatakan sesuai komitmen Kapolri dan Kapolda Kaltim, pihaknya akan membantu dua anak korban Covid-19 yang ingin jadi polisi.
“Insya Allah, apa yang menjadi cita-cita kedua anak ini, anak pertama atas nama Arya dan anak kedua atas nama Arga yang mau jadi polisi, Insya Allah keinginanya terkabul,” kata AKBP Arwin Amri.
Anak-anak dari almarhum tersebut juga mendapat bantuan Rp10 juta di luar bantuan Presiden. Ssehingga total bantuan uang tunai yang diterima sekitar Rp35 juta.
Selain mendapatkan bantuan uang tunai, Arga juga mendapatkan bantuan sepeda dari Bupati Kukar Edi Damansyah. Dan adik bungsunya mendapatkan boneka. (maman)