SAMARINDA – Sejak pendemi Covid-19, pajak retribusi dari sejumlah usaha di Samarinda mengalami penurunan. Dampaknya, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan sulit tercapai.
Menurut anggota Komisi II DPRD Samarinda Shania Rizky Amalia, bahwa kondisi di tengah pandemi Covid-19 terasa sulit untuk meningkatkan PAD Samarinda.
“Padahal, salah satu faktor penunjang pembangunan adalah PAD. Namun, dengan kondisi pandemi Covid-19 ini, maka sulit meningkatkan pendapatan daerah,” kata dia, kemarin.
Usai mendengarkan pemaparan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Samarinda, kata dia, target PAD di APBD murni tahun 2020 mengalami penurunan. Sebab, mengikuti hasil refocusing anggaran. “Instansi pemungut retribusi sudah berusahan mengumpulkan pendapatan,” ujar dia.
Namun, kata dia, potensi PAD masih terbuka dari sektor pajak dan retribusi. Tetapi, pendapatan itu tidak akan setinggi tahun sebelumnya.
“Kesadaran masyarakat membayar pajak perlu ditingkatkan. Sehingga mampu memenuhi target pendapatan,” kata dia.
Diketahui, PAD Kota Samarinda mengalami penurunan sebesar 40 persen per 31 Mei 2020 dari target Rp500 miliar yang ditetapkan tahun ini, dan dikoreksi menjadi Rp170 miliar. (advetorial)