SAMARINDA – Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di sejumlah wilayah di Pulau Sumatera dan Kalimantan, mulai berdampak ke Kalimantan Timur.
Kabut asap kian menyebarkan ke wilayah utara Kalimantan atau tepatnya di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Kondisi ini membuat aktifitas penerbangan pesawat di sejumlah bandara di Kalimantan Timur dan Kaltara terganggu.
Pada Jumat (13/9) pagi, kabut asap tipis menyelimuti Bandar Udara APT Pranoto Samarinda. Akibatnya, penerbangan tujuan Samarinda-Jakarta yang seharusnya pukul 07.30 WITA tertunda keberangkatanya, karena jarak pandang hanya berkisar 300-500 meter.
Begitu juga dengan penerbangan tujuan Tanjung Redep-Samarinda. Pesawat yang harusnya mendarat pukul 08.30 WITA, tidak bisa take off dari Bandara Tanjung Redep, akibat kabut asap.
Alhasil, para penumpang menumpuk di terminal keberangkatan. Sebagian penumpang terlihat duduk di lantai. Dan lainya duduk di kursi yang telah disediakan. Mereka tidak tahu sampai kapan harus menunggu.
Mudiat Noor, penumpang asal Samarinda tujuan Tanjung Redep mengaku tidak mengetahui penyebab ditundanya penerbangan yang seharusnya diberangkatkan pukul 09.00 WITA.
“Sebenarnya belum ada, pesawat dari Berau belum ada yang berangkat. Tadi kami dikonfirmasi terakhir, pesawat di Bandara Samarinda ditutup sampai jam 11, ternyata saat di samarinda pesawat sudah bisa turun. Dari Berau lagi juga tidak bisa lagi terbang. Kita belum tahu sampai sekarang, apakah penerbangan ini batal atau tidak, belum ada konfirmasi,” ungkap dia.
Sementara itu, Kepala Bandara APT Pranoto Samarinda, Dodi Dharma Cahyadi mengatakan sejak pukul 10.00 WITA, cuaca berangsur normal, jarak pandang sekitar 1000-1200 meter, sehingga pesawat bisa mendarat. Dan pesawat pertama yang meninggalkan Bandara APT Pranoto pagi ini, adalah Batik Air yang sempat tertunda keberangkatanya selama 2 jam.
“Di Bandara APT Pranoto terdampak asap dari Klaimantan Tengah. Itu per hari ini. Kemarin belum terdampak. Sehingga sejumlah penerbangan ada yang delay,” kata dia.
Kabut asap yang menyelimuti Bandara APT Pranoto juga membuat jadwal keberangkatan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menuju Jakarta yang berangkat pukul 11.30 WITA tertunda. Akibatnya jadwal Gubernur Kaltim bertemu Presiden Jokowi pada Jumat (13/9) sore dipastikan gagal.
Menurut Isran Noor bahwa kabut asap di Kalimanyan Timur merupakan kiriman dari provinsi lain.
“Saya kira harus segera diatasi, karena memang baru saja kejadian ini meningkat 1-2 hari ini. Nah, disamping itu juga asap kiriman, katanya dari Kalteng lari kesini. Dari Kalteng, Kalbar, dan Kalimantan Selatan lari kesini. Ya, mungkin juga disebabkan dari masyarakat,” kata dia.
Gubernur kaltim mengatakan bahwa kondisi ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Selain merugikan penumpang, kondisi ini sangat merugikan maskapai penerbangan yang harus terbang tidak tepat waktu, sehingga menimbulkan kerugian. Sementara itu berdasarkan data BMKG Bandara Temindung Samarinda menggunakan Satelit Terra dan Aqua pada 06.00 WIB berhasil mendeteksi titik panas di wilayah Kalimantan sebanyak 5021 titik. Sedangkan di Kaltim terdapat 1010 titik panas yang tersebar di wilayah Kabupaten Paser, Kutim dan Berau. (maman)