
SAMARINDA – Warga Jalan Bandang Raya Kelurahan Mugirejo Kecamatan Sungai Pinang dihebohkan dengan penemuan tulang manusia di sebuah rawa-rawa, tidak jauh dari lokasi perkebunan warga, Senin (2/8/2021) siang.
Tengkorak manusia yang terhambur dirawa ini pertama kali ditemukan Anto alias Surianto (42), warga sekitar saat ingin memancing di danau tidak jauh dari lokasi penemuan tengkorak manusia tersebut.
Ketika akan berangkat ke danau untuk memancing pada Minggu (1/8/2021) sore, Anto tiba-tiba melihat tulang di sepanjang perjalanan.
“Awalnya, saya kira tulang hewan. Namun makin lama makin besar. Bahkan saya sempat melihat tengkorak yang terbenam di rawa. Lalu saya memutuskan pulang. Temuan itu membuat saya tidak tenang. Akhirnya, Senin (2/8/2021) pagi, saya kembali ke lokasi ditemani beberapa warga dan Pak RT,” jelas Anto.
Setelah dipastikan itu tulang manusia, maka kata dia, penemuan itu dilaporkan ke Polsekta Sungai Pinang.
“Tidak ada informasi adanya warga sekitar yang hilang. Namun di lokasi kejadian memang sering digunakan warga untuk memancing,” ungkap Anto.
Sementara itu, Kapolsek Sungai Pinang Kompol Jufri Rana mengatakan sampai saat ini kepolisian belum menerima laporan orang hilang.
“Kita masih melakukan penyelidikan. Kami juga akan melakukan koordinasi dengan Tim Inavis, apakah dalam kondisi seperti ini identitas korban bisa diketahui. Kalau nanti ada yang melaporkan kejadian ini, kita juga akan memastikan dan mencocokan DNA pelapor dengan korbannya,” jelas Jufri.
Dia hanya bisa menghimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga, agar bisa melapor ke Polsek Sungai Pinang.
“Karena tidak ditemukan identitas korban di sekitar lokasi kejadian, maka tulang belulang yang diduga rangka manusia ini dibawa ke kamar jenazah RSU AW Syahranie untuk dilakukan visum,” ungkap Jufri.
Sedangkan Kasubnit Inafis Polresta Samarinda Aipda Harry Cahyadi mengatakan pihaknya masih melakukan pencaharian terhadap kerangka korban yang diduga sudah berserakan di sekitar lokasi.
“Kami masih kesulitan mengumpulkan tulang-tulang korban yang masih berserakan di sekitar lokasi. Karena, lumpurnya dalam dan tingginya rerumputan membuat petugas kesulitan mengumpulkan seluruh tulang korban,” kata Harry.
Dia masih belum bisa memastikan korban laki laki atau perempuan. “Begitu juga penyebab kematiannya. Karena banyak tulang korban yang belum bisa ditemukan,” jelas Harry. (maman)