
SAMARINDA – Kota Samarinda memulai langkah penting dalam perjalanan menuju masa depan lebih baik, dengan menggelar acara kick-off meeting penyusunan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2025-2045, pada 4 September 2023.
Acara ini dihadiri berbagai tokoh penting. Termasuk Wali Kota Samarinda, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang didalam juga terdapat Ketua DPRD Kota Samarinda, para Ketua Komisi DPRD Kota Samarinda, Tim TWAP, Staf Ahli, Sekretaris Daerah (Sekda), seluruh Asisten, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalimantan Timur, Kepala Bappeda Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan para Camat.
Dalam sambutannya, Wali Kota Samarinda, DR. H. Andi Harun, menyampaikan rasa syukur atas hadirnya para undangan dalam acara yang memiliki signifikansi besar ini.
“Penyusunan RPJPD sebagai landasan perencanaan pembangunan jangka panjang kota, yang akan membentuk arah pembangunan hingga tahun 2045,” kata dia.
Proses penyusunan RPJPD ini terdiri dari beberapa tahap utama. Tahap pertama, penyusunan rancangan awal. Dimulai tahun 2023. Tahap ini akan diikuti pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) pada tahun 2024. Dan akhirnya penyusunan rancangan akhir RPJPD yang ditargetkan selesai pada tahun 2025.
RPJPD Kota Samarinda tahun 2025-2045 memiliki peran sangat penting dalam mengarahkan rencana strategis, termasuk alokasi anggaran dan program kerja di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta unit organisasi di dalamnya.
Dokumen ini juga akan menjadi panduan dalam mencapai visi dan cita-cita kota untuk dua dekade ke depan, dengan didasarkan pada data dan analisis yang akurat.
Menurut Andi Harun, pentingnya kerja sama dan kolaborasi antara pemerintah dan berbagai pihak dalam mendukung pembangunan dan pelayanan publik yang lebih baik.
Ia juga menyoroti beberapa isu krusial yang perlu menjadi perhatian bersama, termasuk peningkatan pertumbuhan ekonomi, menjaga inflasi tetap terkendali, mengatasi masalah kemiskinan, dan menghadapi tantangan stunting (kondisi gagal pertumbuhan anak).
Dalam konteks sejarah, Wali Kota Samarinda mengingatkan pentingnya imajinasi dalam menghadapi perubahan dan perkembangan Indonesia.
Ia merujuk pada tiga fase sejarah – fase kemerdekaan, fase orde lama, dan fase orde baru – yang semuanya ditandai oleh inovasi dan transformasi yang diperlukan untuk mewujudkan kemajuan.
Wali Kota juga menekankan perlunya konsistensi dan kesinambungan dalam perencanaan pembangunan serta mengharapkan dukungan penuh dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan lembaga-lembaga terkait dalam mengevaluasi dan memastikan pelaksanaan rencana pembangunan ini berjalan sesuai dengan rencana.
Acara kick-off ini diharapkan akan menghasilkan langkah-langkah konkret yang akan mendukung pembangunan Kota Samarinda menuju masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan hingga tahun 2045. (ADV/Humas DPRD)