SAMARINDA – Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Maswedi mengimbau para orang tua (ortu) untuk lebih bijak memilih sekolah berdasarkan zonasi pada PPDB 2023. Dan diharapkan orang tua siswa bisa tertib dan tidak memaksakan kehendak memasukan anaknya ke sekolah unggulan.
Sebab, kata dia, meski telah diterapkan sistem zonasi, masih banyak orang tua peserta didik memakai istilah tersebut.
“Terkadang mereka melakukan segala cara, agar tetap masuk di sekolah dianggap favorit,” imbuhnya.
Dia memberi catatan ke pemerintah, agar terus melakukan pemerataan fasilitas seluruh satuan pendidikan di Kota Samarinda. Meski sebutan sekolah favorit sudah tidak ada lagi.
“Menjadi sebuah catatan sarana dan prasrana (sarpras) yang dimiliki di kota harus sama dengan apa yang dimiliki sekolah pinggiran. Artinya fasilitas harus memadai. Dan setara dengan yang di pinggiran maupun kota. Kami lihat juga setidaknya dari kasat mata sudah bagus memang sampai saat ini,” kata dia.
Ia berharap Disdikbud Samarinda dapat mensosialisasikan ke masyarakat. Khususnya para orang tua. Bahwa, saat ini tidak lagi ada lagi istilah sekolah unggulan. Sekolah telah disamaratakan.
“Jika tidak diberikan pemahaman, maka masyarakat kita (orang tua) memaksakan anaknya sekolah yang jauh dari jarak rumahnya,” ujarnya.
Ia menyarankan para orang tua mendaftarkan anaknya dengan mempertimbangkan keinginan, bakat serta kemampuan anak. Bukan penilaian kemampuan sekolah.
“Tidak terfokus satu sekolah atau tempat. Jadi bisa menyebar merata. Termasuk sekolah pinggiran,” ucap Maswedi. (ADV)
