SAMARINDA – Dua puluhan pelajar dari Kota Samarinda dan Kutai Kartanegara diamankan aparat kepolisian dan TNI saat akan mengikuti aksi demonstrasi Aliansi Kaltim Bersatu (AMB) di Kantor DPRD Kalimantan Timur, Senin (30/9).
Para pelajar itu mengaku ingin ikut aksi, karena ajakan melalui media sosial di kalangan teman-teman sekolahnya. Ironisnya, sebagian besar dari mereka membolos sekolah. Padahal mereka dari rumah mengaku berangkat ke sekolah.
Para pelajar itu diamankan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Samarinda saat mengendarai kendaraan tanpa dilengkapi surat-surat. Rencana mereka akan mengikuti apel di titik kumpul aksi demo mahasiswa.
Kemudian, aparat kepolisian mendata identitas dan asal sekolah pelajar tersebut. Lalu, polisi memanggil Kepala Sekolah asal pelajar itu.
Kepala Sekolah (Kepsek) SMU Negeri 1 Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara, Saipul menyayangkan aksi anak didiknya yang berani datang ke Kota Samarinda, yang jaraknya mencapai 80 km dari sekolah, menggunakan sepeda motor.
Saipul mengaku terkejut saat mendapat telpon dari kepolisian dan disampaikan kalau siswanya diamankan aparat kepolisian, karena mengikuti aksi demo mahasiswa. Pihak sekolah akan memberi sanksi tegas kepada para pelaku, selain memanggil orang tua mereka untuk memberitahukan kejadian ini.
“Mereka bolos sekolah. Mereka tidak masuk, tidak sampai ke sekolah. Sanksinya nanti dulu ya mas. Pasti ada sanksi yang lain,” tandas Saipul.
Sementara itu, sejumlah siswa yang diamankan petugas mengaku sengaja ikut aksi karena diajak rekan-rekannya yang saat ini masih dalam pencarian aparat kepolisian.
AG (16), pelajar SMU Negeri di Jalan Otto Iskandar Dinata Kelurahan Sambutan mengaku ingin ikut aksi, karena ramai dibicarakan di media sosial. Apalagi ada ajakan terlibat aksi untuk membela KPK. Lalu, dirinya mengajak rekan-rekannya untuk ikut aksi.
“Tujuanya kesana, mau demo. Saya alpa (tidak masuk sekolah,Red) pak. Tapi, orang tua saya sudah ijinkan tidak masuk sekolah, kalau saya sakit pak,” ungkap dia. Usai dilakukan pendataan dan bimbingan, para siswa diminta beristirahat di mushola Mako Polresta Samarinda sekaligus menunggu jemputan dari orang tua mereka. (maman)