
SAMARINDA – Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Sri Puji Astuti berharap kesetaraan gender tidak hanya berhenti sampai wacana. Mesti ada kebijakan nyata dan sistem yang mendukung peran perempuan secara subtantif.
“Pengaruh perempuan di ranah straregis masih jauh dari yang kita harapkan. Keterlibatan perempuan menentukan arah kebijakan masih terbatas. Kesetaraan gender tidak bisa terwujud dalam waktu singkat. Dan, jangan hanya sampai wacana saja. Harus ada sisten pendukung peran perempuan, “ ungap Sri Puji Astuti, kemarin.
Menurut dia, perempuan harus memiliki bekal rasa percaya diri. Agar, mereka tidak ragu saat mengambil peran menentukan arah kebijakan. “Akses pendidikan merata dan inlklusif akan membentuk kesadaran nilai-nilai kesetaraan gender sejak dini. Dan, perempuan harus dibekali kepercayaan diri,” ucapnya.
Dia menyampaikan bahwa perempuan jangan sampai hanya sebagai pelengkap di parlemen. Mereka harus bisa aktif terlibat merumuskan proses kebijakan. “Berdasarkan hasil Pemilu Legislatif, keterwakilan perempuan belum mencapai 30 persen,” kata dia.
Karena itu, dia mendorong keterwakilan kuota 30 persen perempuan di parlemen bisa terealisasi. Ini sejalan dengan target nasional. “Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, agar target keterwakilan perempuan 30 persen di parlemen bisa terwujud. Diperlukan lebih banyak perempuan di ruang pengambil keputusan,” kata dia. (adv/gs)



