SAMARINDA – Gubernur Kaltim Isran Noor meresmikan penggunaan jembatan di kawasan perbatasan Indonesia dan Malaysia, Jumat (15/9/2023). Jembatan tersebut akan menghubungkan Kecamatan Ujoh Bilah ke Kecamatan Long Apari Kabupaten Mahakam Ulu, yang perbatasan dengan Negara Malaysia.
Isran Noor berharap kawasan perbatasan di Indonesia tidak boleh tertinggal dengan negara tetangga. Dari itu, akses darat ke wilayah perbatasan Kaltim harus bagus.
Kawasan perbatasan Kaltim dengan Malaysia masih berupa hutan rimbun. Sehingga wajar jika masyarakat di kawasan tersebut masih belum tersentuh pembangunan.
Setiap harinya, warga Kecamatan Long Bagun Kabupaten Mahakam Ulu harus melintasi Sungai Mobong, yang lebar dan berbatu. Saat sungai surut bisa didilintasi kendaraan. Namun jika hujan atau sungai naik, maka akan pasang. Sehingga warga harus menunggu hingga surut.
Untuk memberikan perhatian kepada masyarakat perbatasan dan pedalaman Kaltim, maka Pemerintah Propinsi Kaltim membangun jembatan sementara dan permanen. Jembatan itu dibangun di sepanjang jalan dari Kecamatan Ujoh Bilang ke wilayah perbatasan dengan negara tetangga di Kecamatan Long Apari.
Isran Noor mengatakan Pemprov Kaltim telah berkerjasama dengan TNI, untuk membangun jalan dan jembatan hingga wilayah perbatasan Kaltim.
“Ini kewajiban. Apalagi Mahakam Ulu, salah satu kabupaten yang berbatasan dengan negara tetangga. Tidak ada pilihan dan menjadi prajurit harus membangun. Jangan sampai nanti ada gep besar dengan negara tetangga. Malu-maluin NKRI saja nanti,” tandas dia.
Sementara itu, Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh mengatakan bahwa wilayah Mahakam Ulu sebagian besar merupakan kawasan hutan. Dan beberapa wilayahnya masih terhubung dengan jalur sungai.
Untuk membuka kawasan itu, dia mengharapkan bantuan Pemerintah Pusat dan Pemprov Kaltim. Karena anggaran Kabupaten Mahakam Ulu tidak cukup membangun infrastruktur jalan antar kecamatan hingga ke perbatasan Kaltim-Malaysia.
“Jalan tercepat menuju Kalteng, Kalsel menuju IKN. Hanya 700 kilo saja. Kalau lewat Kalsel ribuan. Nah bagus itu, makanya Pak Gubernur, terima kasih membangun. Ini kan untuk kepentingan kita bersama. Supaya kalau mau lihat ke sana, enak nih lewat jembatan yang sudah ada,” ucap dia.
Sedangkan salah satu Tokoh Adat Kecamatan Long Bagun Antonius Lejiu mengatakan bahwa jembatan yang diresmikan sangat membantu aktifitas masyarakat Kecamatan Long Bagun hingga Long Apari.
Sebelumnya, jika sungai airnya naik, kendaraan mereka tidak bisa melintas. Mereka terpaksa menunggu di tenda yang dibangun secara swadaya masyarakat.
“Sangat senang. Kan otomatis jembatan ini bisa masyarakat manfaatkan. Mengingat kesulitan-kesulitan saat musim hujan untuk menyeberang sungai ini. Kadang-kadang kami tidak bisa lewan, karena dalam,” ucap dia.
Jembatan Sungai Mobong dibangun menggunakan dana APBD Kaltim sebesar Rp19,7 miliar. Dan pembangunanya dilakukan oleh Kodam VI Mulawarman. Selain itu, Pempov juga membangun 36 jembatan. Dimana, sebanyak 35 jembatan merupakan jembatan sementara (jembatan bailey/ jembatan besi tanpa rangka).
Selain itu, Pemprov Kaltim dan Pemerintah Pusat akan segera membangun jalan dari Ujo Bilang menuju Long Apari sepanjang 150 kilometer.
Pembangunan ini dilakukan untuk mempermudah dan memperlancar akses dari Kecamatan Ujoh Bilang ke Long Apari, kecamatan yang berbatasan dengan Malaysia. (gs)