SAMARINDA –Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Samarinda mengikuti Evaluasi Program Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) Tahun 2022 secara virtual di Command Center Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Samarinda, Rabu (5/10/2022).
Kepala Dinas Kominfo Kota Samarinda Aji Syarif Hidayatullah didampingi Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kota Samarinda Ibnu Araby dan Kepala Bidang Pengembangan Aplikasi dan Layanan E – Government Diskominfo Kota Samarinda Suparmin serta Ketua Dewan Smart City Syaparudin.
Diketahui, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menyelenggarakan acara evaluasi Gerakan Menuju Smart City untuk menilai perkembangan gerakan ini. Pada acara evaluasi yang berlangsung secara online tersebut, pimpinan kota/ kabupaten yang telah mengikuti Gerakan Menuju Smart City diminta memaparkan perkembangan program smart city mereka yang dilengkapi dengan data pendukung.
Kepala Bidang Pengembangan Aplikasi dan Layanan E – Government Diskominfo Kota Samarinda Suparmin memaparkan bahwa Master Plan Smart City 2021 telah berakhir, sedangkan untuk tahun 2022 masuk dalam tahap pengerjaan dan menyelesaikan Buku Satu.
Dalam pengembangan master plannya, kata dia, menggunakan metode sama seperti tahun 2017, yakni Buku Satu, Buku Dua hingga Executive Summary (Ringkasan Eksekutif).
“Jadi saat ini sudah masuk ke Buku Dua dan sedang dalam proses desking dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Dewan Smart City,” ujar Suparmin.
Untuk Pengelola Smart City Kota Samarinda, lanjut Suparmin, Kota Samarinda telah mengadakan Rapat Koordinasi Validasi Data dan Penetapan Penerima Bantuan SSN (Social Security Number). Serta, koordinasi soal Tata Kelola Keuangan Program SSN yang di Luncurkan pada 16 Agustus 2022.
“Sekaligus peresmian Berambai Free Wifi dan Early Warning System (EWS) yaitu sistem peringatan dini yang telah terpasang saat ini adalah sebanyak 3 (tiga) alat sensor, yaitu 2 (dua) sensor sonar untuk mengukur ketinggian permukaan air waduk benanga dan sungai Mahakam. Lalu, 1 sensor pengukur tingkat curah hujan di wilayah pampang dan secara bertahap akan ditambahkan alat sensor di banyak titik untuk mendukung peringatan dini banjir di Kota Samarinda,” jelas dia.
Dia menjelaskan Program Smart City yang sudah berjalan di tahun 2022, diantaranya Satu Aplikasi Terintegrasi (Santer) atau Super App, Single Sign On (semua layanan di Kota Samarinda aplikasinya menggunakan satu portal Single Sign On, cukup satu kali Sign On maka sudah bisa masuk ke beberapa aplikasi, kemudian ada Smart RT untuk pengelolaan Pro-Bebaya, Pajak dan Retribusi, E-Parking, Market Place (Bebaya Mart), Social Security Number (SSN) dan GIS Tata Ruang.
“Untuk pembangunan infrastruktur pendukung Smart City saat ini kita telah memiliki data center dan dikelola sendiri, saat ini sedang ada peningkatan kapasitas data centernya, kemudian ada penambahan titik backbone antar perangkat daerah melalui fiber optik, peningkatan peran Command Center, penambahan titik CCTV yang bisa diakses oleh masyarakat melalui aplikasi SANTER, serta penambahan akses WIFI publik dan penambahan internet di daerah Blankspot,” ujarnya. (ADV)