SAMARINDA – Dalam upaya meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap visi dan misi yang diusung pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda, debat dengan panelis dirasa penting dilakukan.
Menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda, Firman Hidayat, hal itu jadi kesempatan pasangan Andi Harun dan Saefuddin Zuhri, untuk memaparkan program kerja mereka.
“Pada debat pertama, kami menampilkan video yang menunjukkan permasalahan di Kota Samarinda dalam narasi yang berbeda. Namun, untuk debat kedua kali ini, kami membuka ruang lebih luas kepada masyarakat untuk memberikan pertanyaan. Tentunya, pertanyaan ini tetap relevan dengan tema yang telah ditetapkan,” ungkap Firman.
Tiga hari sebelum debat yang diselenggarakan di Mercure Hotel Samarinda, Sabtu (9/11/2024), KPU Kota Samarinda telah membuka kanal komunikasi melalui WhatsApp dan email, memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengirimkan pertanyaan yang nantinya akan dipilih berdasarkan substansi dan relevansinya dengan tema debat.
Meski tidak semua pertanyaan dapat diakomodasi, KPU berkomitmen untuk menjembatani aspirasi masyarakat agar pasangan calon dapat menanggapinya secara langsung.
Firman juga menjelaskan bahwa tim panelis telah melakukan kurasi ketat terhadap pertanyaan yang masuk.
“Tidak semua pertanyaan bisa kita tampung, tetapi kita fokus pada substansi yang sesuai dengan tema. Ini penting agar debat tetap berkualitas dan fokus pada isu-isu utama yang dihadapi Samarinda, seperti perempuan dan anak, pemukiman, serta budaya,” lanjutnya.
Terkait persiapan debat publik ketiga yang dijadwalkan berlangsung pada 21 November mendatang, Firman mengungkapkan bahwa akan ada pembaruan dalam pola pertanyaan.
Namun, perubahan tersebut masih harus dikonsultasikan lebih lanjut dengan KPU Provinsi dan KPU RI untuk memastikan kesesuaian dengan aturan yang berlaku.
“Kami akan pastikan agar persiapan debat ketiga ini tetap sesuai dengan regulasi, namun juga memberikan ruang lebih menarik dalam penyampaian gagasan dari pasangan calon. Semua perubahan nantinya akan disampaikan terlebih dahulu kepada paslon agar tidak ada hal yang mendadak dan mengganggu jalannya debat,” jelas Firman.
Debat publik kedua ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang paparan program kerja, tetapi juga sebagai momentum bagi pasangan Andi Harun dan Saefuddin Zuhri untuk membuktikan komitmen mereka terhadap berbagai permasalahan kota, terutama yang menjadi sorotan masyarakat.
Dengan total enam sesi debat, termasuk empat pertanyaan yang berasal dari masyarakat, debat ini diyakini akan menjadi refleksi penting bagi calon pemimpin Samarinda lima tahun ke depan.
Sebagai penutup, Firman menegaskan bahwa debat publik ini adalah bagian dari usaha KPU Kota Samarinda untuk menyajikan proses pemilihan yang transparan, partisipatif, dan mencerminkan kehendak warga.
“Kami berharap masyarakat dapat melihat secara jelas kualitas kepemimpinan yang ditawarkan oleh calon pemimpin mereka, dan ini adalah salah satu langkah untuk mewujudkan demokrasi yang lebih baik di Samarinda,” pungkasnya. (adv/*)