SAMARINDA – Persoalan insentif guru di Samarinda masih menjadi sorotan sejumlah pihak. Karena itu, Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sri Puji Astuti menyampaikan beberapa solusi untuk menyelesaikan persoalan insentif guru. Salah satunya, Pemkot Samarinda mesti melibatkan swasta melalui Corporate Social Responbility (CSR) dan Badan Amal Zakat Nasional (Baznas).
“Seperti di Bandung, mereka menggunakan CSR untuk meningkatkan kesejahteraan guru. Kemudian, di Yogyakarta dan Surabaya memakain Baznas,” ucap Sri Puji Astuti, beberapa waktu lalu usai menghadiri Dialog Pendidikan, Kamis (6/10/2022).
Sri Puji Astuti menyampaikan bahwa insentif tenaga pendidik memang disesuaikan dengan kemampuan daerah. Dan, dewan sangat mengapresiasi Pemkot yang berupaya mengusulkan bantuan keuangan ke Pemprov demi kesejahteraan guru dan perawat.
Sementara itu, Wali Kota Samarinda Andi Harun menyampaikan cukup sulit mengharapkan bantuan dana dari CSR maupun Baznas untuk kesejahteraan guru.
“Bayangkan waktu Covid-19 kami mengirim ke beberapa perusahaan, tidak optimal. Kita tidak bisa paksakan. Sesuatu yang ingin kita biayai bersifat tetap, tidak mungkin kita harapkan dari sumber tidak tetap. Sementara Baznas, untuk kebutuhan mereka saja tidak cukup,” kata Andi Harun. (ADV)