KUTAI KARTANEGARA – Cara menanggulangi banjir yang harus dilakukan adalah meningkatkan sistem drainase, dengan memperbaiki saluran air, membuat bendungan, dan membuat sistem pengendalian air hujan. Hal ini akan memastikan bahwa air dapat dialirkan dengan baik dan tidak terakumulasi. Sehingga mengurangi risiko banjir.
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara mengambil langkah proaktif dalam menghadapi tantangan banjir yang sering melanda.
Lurah Loa Ipuh, Erri Suparjan menyatakan bahwa pemerintah kelurahan akan memfokuskan upaya pada perbaikan drainase sebagai solusi utama.
Ia menyebutkan, pembangunan ini akan menargetkan beberapa titik yang terindikasi rawan banjir. Termasuk di kawasan Mangkuraja, Gunung Belah, dan daerah jalan Loa Ipuh.
“Di Loa Ipuh tahun ini akan banyak pembangunan drainase. Ini sebagai respons kita terhadap saluran air yang tidak lancar dan menjadi penyebab utama banjir di kelurahan kita,” kata Erri, Senin (8/4/2024).
Pemerintah Kelurahan telah menetapkan wilayah yang rawan banjir. Lurah Erri Suparjan menyatakan, pihaknya telah mengajukan permohonan ke Pemkab Kukar untuk mendapatkan dukungan dalam penanggulangan banjir. Kabar baiknya, permohonan tersebut telah disetujui. Erri pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemkab Kukar.
“Tahun ini kita mengajukan permohonan ke pemerintah daerah untuk perbaikan. Alhamdulillah, sudah diterima dan akan dikerjakan tahun ini,” ungkapnya.
Erri menambahkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mempercepat pembangunan di Loa Ipuh. Namun, dengan adanya proyek drainase ini, diharapkan dapat menjadi langkah signifikan dalam mengatasi masalah banjir dan meningkatkan kesejahteraan warga.
“Kita optimis dengan pembangunan ini akan memudahkan pekerjaan lain di kelurahan kami,” ungkap dia. (ADV/DISKOMINFO KUKAR)
