KUTAI KARTANEGARA – Program Kutai Kartanegara Kaya Festival (K3F) yang pada tahun 2023 lalu menjadi salah satu program unggulan pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dibawa kepemimpinan Bupati Edi Subandi dan Wakil Bupati Rendi Solihin ditahun 2024 dipastikan akan dilanjutkan.
Wakil Bupati Kutai Kartanegara Rendi Solihin mengatakan bahwa program yang dikenal kaya inovasi yang memiliki multiplayer efek terhadap ekonomi kreatif, pelaku UMKM, seniman dan sektor pariwisata di dalam pelaksanaannya harusnya tetap harus dilaksankan.
Menurutnya, program Kukar Kaya Festival tidak hanya berpusat di ibu kota kabupaten semata, namun juga menyasar di kecamatan-kecamatan yang ada di Kukar. Yang mana kegiatan Kukar Kaya Festival dikatakannya tidak saja bergelut pada sektor seni pertunjukan semata, namun juga menyasar berbagai segmen seperti festival budaya, olahraga, keagamaan, dan festival Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). “Hingga hari ini ada sekitar 50 festival lebih yang kita laksanakan, bukan hanya di ibu kota kabupaten, tapi juga di seluruh kecamatan yang ada di Kukar,” Kata Rendi Solihin, Kamis (6/6/2024).
Program ini telah mendapatkan alokasi anggaran khusus dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kukar 2024. Namun, pelaksanaan program yang mencakup berbagai event berskala regional dan nasional ini masih menghadapi kendala.
Beberapa permasalahan di bidang yang menaungi program tersebut belum terjawab, sehingga Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar belum berani mengambil langkah lebih lanjut. “Memang ada beberapa permasalahan yang belum terjawab sampai saat ini dan membuat teman-teman di Dispar Kukar belum berani mengambil langkah kembali,” ujar Rendi.
Untuk mengatasi hal ini, Rendi memberikan solusi agar program K3F tetap dapat dilaksanakan. Mengingat program ini sudah memiliki nomenklatur sesuai aturan yang berlaku.
Rendi menyarankan agar pelaksanaan program dilakukan dengan pendampingan dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Kukar. Hal itu untuk memastikan kegiatan tersebut dalam pengawalan. “Jadi saya tegaskan, kalau tidak ada salah kenapa takut melaksanakan kegiatan ini, karena masyarakat menunggu,” tambahnya.
Rendi juga mengingatkan agar program ini tidak menjadi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa). Dan, menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan program ini agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Kukar.
Selain itu, Rendi mengajak seluruh pihak terkait untuk bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik demi kelancaran pelaksanaan program K3F.
Ia berharap dengan adanya pendampingan dari Kejari Kukar, segala permasalahan yang ada dapat segera teratasi dan program ini dapat berjalan sesuai rencana. “Kerja sama dan komunikasi yang baik antara semua pihak sangat penting untuk kesuksesan program ini. Mari kita bersama-sama mewujudkan Kutai Kartanegara yang kaya akan festival dan budaya,” kata Rendi. (ADV/DISKOMINFO KUKAR)